Di Timang Dulu Baru Koplak

22 05 2014

Ada ajakan untuk riding menjelajahi pantai pesisir di selatan Jogjakarta dari rekan kerja yang ditempatkan di Jogjakarta dan senang serta sehobi yaitu menjelajah momotoran.. langsung saja kuiyakan ajakan tersebut.. tinggal sepakatin waktu yang tepat dan tujuan yang pasti..

Ajakan yang sudah diiyakan kusampaikan kepada my lovely wife apakah mau juga momotoran lagi ke Jogjakarta memenuhi ajakan rekan kerja yang ditempatkan di Jogjakarta.. asyik ternyata my lovely wife mau ikut…

Sekarang tentukan rute dan yang paling penting adalah bagaimana ninggalin anak-anak… kontak adik ipar yang kerja di Jakarta apakah bisa temenin ponakannya di Serpong.. adik ipar menyanggupi asalkan dari tanggal 23 hingga tanggal 25 Mei 2013 kebetulan lagi libur kerja. siip.. anak-anak sih senang ditinggal orang tuanya kali ini.. ada pamannya yang nemenin.. buktinya waktu disampaikan bahwa orang tuanya mau touring ke Jogjakarta dan yang nemenin adalah Om nya.. pada semangat.. biasa.. kalau ada Om nya pasti diajak jalan-jalan dan boleh main sepuasnya.. ya nggak apa-apa.. ortunya seneng bisa jalan-jalan berdua..Om nya senang bisa liburan..anak-anak senang bisa main sepuasnya..

Langsung kuinformasikan ke Pak Permadi demikian nama rekan kerja yang ditempatkan di Jogjakarta dan mengajak untuk riding ke pantai sebelah selatan Jogjakarta.. kusampaikan bahwa diriku dan my lovely wife bisa memenuhi ajakan untuk menjelajah pesisir pantai sebelah selatan Jogjakarta dari tanggal 24 Mei 2013 karena diriku akan berangkat tanggal 23 Mei 2013 dari Tangerang… Pak Permadi menyatakan ok… ditunggu di Jogjakarta.. siip..

Diriku menjalankan prosedur standar kalau mau touring yaitu cari tempat wisata yang bisa dikunjungi.. sewaktu googling mengenai wisata pantai Jogjakarta menemukan artikel mengenai Pulau Timang.. suatu pulau unik yaitu batu karang besar di tepian laut…tempat untuk mencari udang.. yang unik adalah sarana ke Pulau Timang yaitu mempergunakan jembatan tali dan yang mau menyebrang harus duduk di kursi yang hanya cukup seorang saja.. lilhat gambar-gambarnya kok serem ya.. baca artikel yang pernah kesana menarik juga.. selain itu ternyata diriku mendapatkan tempat unit yang menjadi penasaran untuk didatangi yaitu Dusun Koplak.. hahaha nama yang aneh untuk sebuah pemukiman… banyak juga artikel mengenai Dusun Koplak ini.. jadi ini benar-benar ada yang namanya Dusun Koplak..

rute

Dua tujuan utama untuk dijadikan tujuan touring jelajah pantai selatan Jogjakarta telah kudapat.. cari-cari koordinat terdekat ke lokasi…catet buat dimasukkin ke GPS… infokan dua tujuan yang hendak kami datangi di Jogjakarta kepada Pak Permadi… ternyata Pak Permadi yang sudah cukup lama tinggal di Jogjakarta dan hampir dikatakan seluruh tempat wisata di sekitar Jogjakarta telah didatangi… belum mengetahui kedua tempat itu.. jadi penasaran katanya… yuk kita nanti datengin sama-sama Pulau Timang dan Dusun Koplak..

Tanggal 23 Mei 2013.. persiapan perjalanan ke Jogjakarta untuk menyusuri pantai di selatan kota Jogjakarta telah beres.. Python telah siap.. perlengkapan yang diperlukan perasaan sudah kebawa semua..koordinat ke tujuan telah didapat.. anak-anak ngijinin orang tuanya buat jalan-jalan.. tinggal tunggu adik ipar datang untuk serah terima pengawasan anak..

Pukul delapan malam..adik ipar datang.. ngobrol bentar.. minta tolong lagi buat nemenin anak-anak.. petuah standar diberikan kepada anak-anak yang sedang asyik main game online.. Cuma diiyain aja apa kata orang tuanya.. nggak apa-apa.. toh ada pamannya yang mau jagain…

Pukul setengah Sembilan seluruh persiapan telah siap.. keluarin Python.. mari kita mulai perjalanan ke Jogjakarta.. membawa misi untuk menghilangkan penasaran terhadap dua tempat unik di selatan Jogjakarta…

Berangkat pukul menjelang pukul sembilan malam.. jalanan lancar dan sepi sewaktu memasuki jalan raya Serpong menuju Gunung Sindur.. mampir dulu di pom bensin.. isi penuh bahan bakar Python..

Lanjut menuju Gunung Sindur… memasuki Gunung Sindur jalanan jelek berlobang dengan truk yang mulai banyak.. lewak Gunung Sindur lanjut ke Ciseeng.. sepi dan lancar… keluar Ciseeng belok kanan memasuki jalan raya Parung.. ada pengerjaan pembetonan jalanan.. sedikit tersendat tapi tetap lancar.. masuk kota Bogor.. menjelang tengah malam.. lancar banget..

Lepas kota Bogor menuju puncak sudah tengah malam.. dingin.. riding sudah mulai lelah.. diskusi sama boncenger apakah berhenti di Puncak atau bablas saja.. nanti berhentinya di tempat favorit kami bila lewat jalur puncak yaitu tempat yang jualan sate dan uli atau ketan bakar di daerah Cipanas.. diputuskan agar kami secepatnya keluar dari Puncak karena dingin sudah mulai menyergap kami ketika memasuki kawasan puncak.. memasuki jalur Puncak sepi..jalanan relative mulus.. gas.. meliuk asyik di jalanan daerah Puncak yang berkelok.. lancar.. lanjut terus.. akhirnya kami tiba di tempat biasa kami nikmatin santapan kesukaan kami di daerah Cipanas…

Pukul dua pagi kami lanjutkan perjalanan ke arah kota Bandung… jalanan sepi banget.. lancar.. tidak berasa menjelang pukul setengah lima pagi kami telah masuk ke kota Bandung.. mampir ke rumah kakak yang tinggal di Pasir Koja Bandung untuk istirahat dan menyegarkan diri…

Rebahan sebentar dan mandi.. badan agak segaran.. pukul sembilan pagi kami lanjutkan perjalanan.. menyusuri jalan Soekarno-Hatta yang panas dan macet di setiap persimpangan… pukul sepuluh telah tiba di daerah Cibiru.. ambil jalur ke Nagrek.. jalanan relative lancar.. masuk daerah Nagrek.. jalanan curam menurun dan berkelok tajam.. pelan-pelan saja ah.. Nagrek terlewati.. sekarang jalan menuju arah Tasikmalaya yang mulus..

Ternyata di belakang ada yang ngikutin dua motor.. menyusuri jalanan berkelok ke arah Tasikmalaya jadinya 3 motor.. inilah salah satu yang kusuka kalau touring.. walaupun sendirian jalan dari rumah.. pasti dijalan nemuin sahabat baru.. jalan bertiga waktu sudah menunjukkan pukul sebelas lewat saat memasuki daerah Malambong kupinggirkan Python.. kenalan dan ngobrol dengan sahabat yang ternyata dari Bandung hendak ke Jogjakarta juga.. diriku sampaikan bahwa diriku hendak mencari masjid untuk sholat jumat lalu berhenti dulu makan siang.. kuajak sahabat baru untuk sekalian istirahat.. ternyata dua sahabat baru hendak meneruskan perjalanan.. kami berpisah di Malambong.. selamat jalan sahabat.. semoga perjalanan lancar dan sampai di tujuan dengan selamat..

Menemukan sebuah masjid…parkirin Python di halaman masjid.. buka jaket sepatu.. ambil wudhu.. gabung dengan jamaah masjid lainnya..untuk dengerin kotbah jumat dan mendirikan shalat Jumat berjamaah… tidak lupa berdoa agar perjalanan kali ini diberikan kelancaran.. aamiin..

Selesai shalat Jumat.. kami menuju salah satu rumah makan yang dekat dengan masjid.. kami beristirahat dan makan siang…

Pukul dua siang kami lanjutkan perjalanan…. Kami menyusuri jalanan yang mulus dan lancar menuju Banjar.. pukul empat sore kami berhenti dulu untuk beristirahat setalah melakukan perjalanan selama dua jam.. pengin minum air kelapa untuk membasahi tenggorokan dan menyegarkan badan di suatu warung pinggir jalan sesaat sebelum melewati kota Banjar.. pukul lima sore kami terus lanjut akhirnya kami lewati tanda perbatasan provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah…

Memasuki provinsi Jawa Tengah di daerah Warnasari – Majenang jalanan jelek..lobang disana-sini tapi lancar… lanjut terus..

Selepas jalanan jelek di daerah… memasuki perkebunan di daerah… jalanan besar dan mulus… gelap sudah menyongsong kami… akhirnya kami putuskan untuk berhenti istirahat dan makan malam di kota Kebumen pukul setengah delapan malam…

Berangkat kembali dari Kebumen pukul Sembilan malam.. perjalanan sangat lancar namun badan sudah mulai letih.. menjelang tengah malam akhirnya kami tiba di kediaman Pak Permadi yang sudah menunggu kedatangan kami…

Ngobrol sebentar dengan tuan rumah.. kami dipersilahkan untuk istirahat di rumahnya yang tentu saja tidak kami tolak.. malam itu kami pergunakan istirahat sepenuhnya karena pagi hari nanti akan jalan bersama Pak Permadi ke tempat tujuan yaitu menyusuri pantai di selatan kota Jogjakarta menuju tujuan utama yaitu Pulau Timang

Subuh kami bangun.. tunaikan shalat Subuh.. mandi.. ngobrol dengan tuan rumah mengenai rencana perjalanan.. disepakati kami akan berangkat pukul 9 pagi menuju Bantul dan menyusuri terlebih dahulu beberapa pantai di Gunung Kidul…

Pukul sembilan lebih akhirnya kami berangkat… Pak Permadi sebagai pemandu jalan.. keluar kota Jogjakarta menuju selatan melewati daerah Wonosari perjalanan agak tersendat dengan keramaian lalu lintas.. lepas Jogjakarta menuju Gunung Kidul perjalanan lancar.. jalan mulus berkelok..pemandangan indah.. sangat cocok untuk tujuan wisata bersepeda motor

Memasuki daerah pantai Gunung Kidul.. Pak Permadi sebagai penunjuk jalan membawa kami ke pantai Indrayanti terlebih dahulu.. ternyata pantai Indrayanti ramai… banyak sekali pengunjung yang datang… kami sepakat untuk hanya lewat saja.. masuk ke kawasan pantai.. kami tersendat oleh jalanan macet karena banyak kendaraan yang berwisata ke pantai Indrayanti ini baik kendaraan pribadi maupun kendaraan Bis Pariwisata..

Pak Permadi selanjutnya membawa kami ke suatu pantai yang indah di beberapa pantai .. perjalanan dilanjutkan.. selanjutnya memasuki pantai Spanjang .. pantai indah dan lebih sepi… kami putuskan untuk menikmati pantai Spanjang ini..

Pantai Spanjang memang indah.. pasir putih yang lembut.. pantai yang landai.. ombak yang tidak terlalu besar.. namun sepertinya pantai ini belum menjadi tempat tujuan utama dari para pengunjung kawasan pantai di Gunung Kidul…

Beristirahat sambil menikmati air kelapa yang segar dan menikmati pemandangan.. satu jam cukup untuk bagi kami.. selanjutnya adalah menuju tujuan utama yaitu Pulau Timang

Karena Pak Permadi belum mengetahui jalan menuju Pulau Timang..maka diriku yang didepan mengandalkan GPS yang telah diset koordinat arah menuju Pulau Timang.. menyusuri jalanan di daerah Gunung Kidul.. melewati perkampungan..jalanan berkelok dan menurun dan menanjak namun mulus..

Menjelang memasuki Pulau Timang kami berhenti terlebih dahulu untuk menikmati makan siang di sebuah warung… udara terasa panas pada siang itu..

Perjalanan dilanjutkan.. ternyata GPS menunjukkan kami untuk berbelok ke jalan perkampungan.. kami semula agak ragu untuk mengambil jalana tersebut.. untuk lebih meyakinkan.. kami bertanya kepada penduduk… dan mendapat kepastian bahwa jalan tersebut memang menuju Pulau Timang

Memasuki pedukuhan Luweng Ombo demikian nama desa yang terpampang di gapura masuk menuju Pulau Timang… jalanan semula lumayan dengan jalanan dari semen sebagian cukup mulus untuk disusuri oleh roda motor.. namun tidak berapa lama jalanan mulai berbatu.. melewati perkampungan.. perkebunan.. jalanan tinggal batuan dan jalan tanah.. hampir dua kilometer kami susuri jalanan dari pintu gerbang.. akhirnya kami tiba di ujung jalan yang terputus.. di depan adalah bukit.. tidak ada jalan lagi… ada sebuah saung dan ada seorang bapak yang sedang membersihkan lading…

018

019

Kami berhenti di ujung jalan.. turun dari motor.. menyapa bapak yang sedang membersihkan lading.. dengan ramah Bapak tersebut menyambut kami.. ngobrol sebentar.. ternyata bapak ini bernama Pak Tukijan yang mempunyai ladang di ujung pedukuhan Luweng Ombo.. kami bertanya mengenai Pulau Umang.. di tunjukkan lokasi nya.. ngobrol mengenai keberadaan Pulau Umang dan jembatan tali.. ternyata jembatan tali adalah hasil dari kerja keras Bapak Tukijan beserta anaknya untuk memudahkan mencari udang besar atau lobster yang banyak di Pulau Timang tersebut.. sebelumnya para nelayan harus mempergunakan perahu ke Pulau Timang dengan resiko melawan ombak yang besar..

Ngobrol dengan Pak Tukijan tidak terasa waktu berlalu karena cerita menarik yang disampaikan.. berdasarkan informasi dari Pak Tukijan.. bahwa saat ini tidak termasuk musim udang sehingga tidak ada pengambilan pencarian udang di Pulau Timang.. musim udang mulai sejak bulan Agustus hingga akhir tahun.. biasanya pencarian udang di Pulau Timang dilakukan pagi hari oleh beberapa orang yang nanti hasilnya dibagi rata sesuai dengan perannya masing-masing.. namun apabila ada tamu yang ingin mempergunakan jembatan tali ke Pulau Timang dapat dilayani asal memberikan informasi terlebih dahulu agar dipersiapkan kelompok warga yang bisa mempersiapkan penyeberangan ke Pulau Timang… berdasarkan cerita juga ternyata Pulau Timang ini sudah terkenal ke berbagai manca Negara.. telah banyak rombongan tamu asing yang sengaja datang dan bermalam di sekitar saung untuk melihat cara menyeberang ke Pulau Timang dan mencari udang di Pulau Timang…

Kami akhirnya meminta ijin untuk melihat jembatan tali dan Pulau Timang… ditunjukkan oleh Bapak Tukijan jalan menuju jembatan tali… kami ternyata harus naik ke bukit melintasi jalan setapak.. dibalik pepohonan alang-alang yang tinggi kami menemukan batu karang… gemuruh ombak terasa keras.. saat kami melewati jalan melintasi alang-alang tersebut..

Terlihat batuan karang di depan mata.. jembatan tali dengan tumpangan seperti kursi dari besi berwarna biru di pinggir karang… Pulau Timang di seberang.. ombak besar bergemuruh… tempat kami adalah di atas bukit karang.. Samudera Hindia dibawah kami.. beberapa kali semburan ombak sampai diatas.. membuktikan betapa besar ombak dibawah… namun terlepas dari itu semua pemandangan di depan mata sungguh-sungguh indah…

Pulau Timang adalah suatu pulau yang menjadi habitat lobster laut diseberang pantai Timang dipisahkan oleh lautan dengan deburan ombak yang besar.. jarak antara bibir pantai yang ber batu karang dengan permukaan tajam dan pulau Timang di seberang berjarak sekitar hampir 200 meter.. disambungkan dengan untaian tali yang menjuntai diatas ombak besar.. lokasi Pulau Timang ada di koordinat -8.177474, 110.662456 sedangkan jalan yang bisa dilalui kendaraan cuma hingga koordinat -8.175642, 110.662306

pulau_timang_dari_atas_ref_google_maps

Kami mendekati jembatan tali yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Timang.. berjalan sangat hati-hati di batuan karang yang tajam dan berlobang

Jembatan yang hanya dari untaian tali.. ditahan oleh penyangga dari kayu.. sebuah kursi dari besi yang cukup untuk satu orang.. ada roda untuk menyeberangkan orang ke seberang ke Pulau Timang yang harus melintasi ombak besar.. sungguh suatu perjuangan dan butuh nyali yang besar untuk bisa ke Pulau Timang mempergunakan jembatan tali ini…

Berdiri di dekat jembatan… terlihat sungguh berbahaya cara menyeberang ke Pulau Timang ini.. butuh nyali yang sangat besar… keselamatan hanya mengandalkan untaian tali dan penyangga jembatan dari kayu.. ah nggak deh diriku kalau nyeberang ke Pulau Timang kalau pake jembatan ini nggak cukup nyali kalau jatuh.. kalau nyeberang pake perahu juga nggak berani.. ombak di bawah besar banget… kalau jatuh ke laut sudah dipastikan akan jadi santapan ikan atau udang di bawah laut sana… mendingan photo-photo saja sambil lihat pijakan… nggak boleh terlalu pinggir…

IMG_3470

Sedang asyik berphoto ria.. tiba-tiba ada ombak tinggi menerjang tebing karang dimana kami berpijak.. percikan ombak yang besar sangat tinggi hingga ke tempat diriku berdiri.. diriku basah kuyub oleh semburan ombak.. wah tinggi dan besar banget ombaknya… tebing dimana kami berdiri sudah tinggi masih juga terciprat oleh ombak dibawah kami berarti besar banget ombaknya… diriku basah kuyub dan yang lebih menyedihkan adalah kamera saku yang dibawa ikut basah juga… langsung ngacir dari tempat tersebut.. kembali ke tempat lebih aman.. coba selamatkan kamera saku.. kenangan photo di dalamnya sangat berharga bagi kami… mudah-mudahan photo yang ada masih bisa diselamatkan…

Kami kembali ke saung untuk mengeringkan badan… ngobrol lagi dengan Bapak Tukijan sambil mengeringkan badan dan kamera… dari obrolan ternyata didapat informasi bahwa beberapa luas tanah di sekitar sini sudah menjadi milik orang kota… penduduk disini hanya sebagai tukang melihara lahan.. yang katanya sebentar lagi akan didirikan beberapa bangunan untuk penginapan dan jalan ke Pulau Timang sedang diperbaiki sehingga diharapkan lebih banyak pengunjung yang datang… antara senang dan sedih mendengarnya… senang karena bakal ada pembangunan di desa ini sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar kalau kawasan ini menjadi lebih ramai karena ada fasilitas wisata yang memadai dan tujuan wisata yang unik.. namun sedihnya mendengar bahwa orang yang punya modal yang lebih menikmati hasil kemajuan daerah.. untung saja Pak… tidak mau menjual tanahnya karena sudah sepakat dengan keluarganya bahwa tanah tersebut tidak akan dijual biarlah apapun dan berapapun hasilnya akan menjadi tumpuan ekonomi keluarga.. pilihan yang bijaksana Pak… bersyukur dan menerima segala anugerah materi yang diberikan oleh Sang Maha Kuasa adalah kearifan yang tinggi.. dan diriku sampaikan bahwa diriku yakin bahwa daerah tersebut pasti akan menjadi tujuan wisata yang akan ramai.. karena informasi mengenai Pulau Timang telah banyak diketahui oleh orang luar Jogjakarta bahkan hingga mancanegara.. buktinya diriku mendapatkan informasi Pulau Timang dari internet..penduduk Jogja termasuk rekan kerja malah tidak tahu adanya tempat wisata unik di Gunung Kidul ini.. serta terbukti juga sudah ada banyak tamu dari manca Negara yang mengetahui daerah ini.. semoga Bapak.. dapat terus mempertahankan tanahnya dan beserta penduduk local dapat menikmati hasil dari peningkatan kunjungan wisata ke Pulau Timang…

Pukul dua siang lebih akhirnya kami meninggalkan lokasi… kembali menyusuri jalanan kampung.. keluar ke jalan utama.. kembali ke kota Jogja menyusuri jalanan Gunung Kidul yang mulus.. dan banyak yang jual sate belalang dipinggir jalan namun kami terus lanjut…

Tiba di rumah Pak Permadi sore hari.. ngobrol sana-sini… kami sampaikan bahwa kami besok akan mencari lokasi unik satu lagi yaitu Dusun Koplak di daerah Sleman.. sayang Pak Permadi tidak bisa menemani karena esok hari sekeluarga harus menghadiri acara keluarga besar beliau.. kamipun sampaikan terimakasih atas penerimaan keluarga Pak Permadi dan memberikan tempat istirahat di Jogjakarta.. namun kamipun minta maaf kami tidak bisa menginap lagi di rumah Pak Permadi karena kami mau jalan-jalan malam dan pengin menikmati perjalanan berdua ini.. pengin honeymoon lagi.. menjelang malam kami pamit ke keluarga Pak Permadi bahwa kami akan jalan-jalan malam sekaligus mencari penginapan.. kami berpamitan.. terimakasih Pak Permadi dan keluarga.. lain kali kita ketemu lagi dan wisata barengan..

Malam kami puaskan jalan-jalan di kota Jogjakarta.. kunjungan wajib ke jalan Malioboro.. makan malam.. berkelililng di seputaran Istana dan akhirnya menjelang tengah malam kami mendatangi beberapa penginapan untuk mencari tempat beristirahat.. yang ternyata hampir seluruh tempat penginapan telah terisi.. untung kami menemukan losmen di sekitar kampus Gajah Mada yang masih ada kamar kosong… kami menghabiskan sisa malam dengan berduaan di dalam kamar.. pokoknya romantic lah… habis romantic-romantisan kami tertidur pulas…

Pagi hari terbangun dari tidur.. my lovely wife ternyata sudah siap untuk melanjutkan perjalanan.. diriku buru buru bangun dan mandi.. persiapkan perjalanan…

Kami bereskan administrasi penginapan sambil bertanya arah ke dusun Koplak.. ternyata pemilik penginapan tidak mengetahui lokasi tersebut… ya sudah andalkan GPS saja…

Dari kawasan kampus Universitas Gajah Mada kami dituntun oleh GPS menuju jalan Kaliurang..cuaca cerah.. jalanan lancar.. jalan nyantai

Jalan nyantai sengaja untuk mencari sarapan yang tepat… perut harus diisi dulu biar waras untuk cari desa Koplak

Akhirnya kami nikmati nasi soto di daerah Kaliurang Sleman.. nikmatin sarapan enak di pagi yang cerah…

Yuk jalan.. kita cari nama dusun yang bikin penasaran.. kok dusun namanya koplak.. biarkanlah GPS membawa kami.. kalau nyasar berarti GPS kali ini ketularan koplak..

Dari jalan Kaliurang ternyata GPS meminta kami belok kanan kearah setelah lewat suatu Bank swasta di daerah Kaliurang Sleman… ikutin terus berbelok ke arah kanan lagi.. sekarang lewati kompleks perumahan.. ambil kiri… jalanan desa mulus.. ah penasaran apakah gps benar membawa kami.. kami bertanya ke seorang bapak yang … sedang membersihkan selokan di depan rumahnya.. kami tanyakan keberadaan desa Koplak sambil menunjukkan photo gapura dusun koplak yang kuambil dari internet.. Bapak itu menyampaikan bahwa kami salah berbelok seharusnya kami tadi lurus tidak mengambil ke kiri.. tidak jauh dari belokan maka ada gapura yang dimaksud.. sepertinya Bapak ini tidak kaget lagi untuk menerangkan dimana dan kemana yang dimaksud dusun Koplak.. pasti sudah banyak juga yang sengaja mencari dusun Koplak ini.. dasar koplak.. nama desa aja dicari-cari.. begitu mungkin bapak tersebut berpikiran terhadap kami.. ah biarkanlah.. yang penting dusun koplak ketemu…

Balik arah ikutin saran Bapak tadi.. belok kiri.. ternyata betul saja tidak jauh terlihat gapura kecil dengan tulisan dusun Koplak.. hore ketemu… diriku kegirangan… ah koplak kali diriku.. nemu tanda desa kok seneng banget.. ah biarin ini khan desa koplak..

Desa koplak ternyata memang ada… letaknya di desa Umbul Martani Ngemplak Sleman.. sekitaran -7.685423, 110.423698 koordinatnya.. pukul sepuluh pagi ternyata waktu dimana kami mencapai dusun koplak ini.. dilihat warganya sih normal dan biasa saja..

sewaktu ada seorang ibu yang rumahnya dekat dengan tugu ini keluar rumah untuk membersihkan pekarangan.. saya hampiri dan bertanya kenapa dinamakan desa koplak.. Sang Ibu menjawab tidak tahu kenapa dinamakan Koplak.. ah sudahlah.. biarlah alam yang menjawab siapa yang koplak kali ini.. diriku kah.. dusunnya kah atau pembaca blog ini yang koplak.. mending photo-photo dulu di tugu ini… keluarin seluruh gaya… nggak usah peduliin yang lewat lihatin kita bergaya habis-habisan… mumpung ada di daerah koplak.. keluarkan segala jurus bergaya.. kalau ada yang nganggap diriku koplak karena bergaya normal sewaktu diphoto di tugu desa koplak maka yang lihat yang koplak.. lha diriku berlaku seharusnya di desa koplak kok dibilang aneh.. khan koplak.. ah bingung muter-muter masalah koplak.. dasar koplak…

Dua tujuan unik wisata ke Jogjakarta ini telah ditemukan dan di datangi.. puas sudah penasaran yang melekat… yuk sekarang kita pulang… balik ke Tangerang… tapi sebelum pulang beli oleh-oleh khas Jogjakarta dulu….

Siang meninggalkan kota Jogjakarta.. lewat jalur yang sama dengan keberangkatan.. namun kali ini perjalanan kami bablas ke Tangerang… berhenti beberapa kali di tempat yang sekiranya layak untuk dijadikan tempat istirahat dan tidur sebentar.. spbu dan toko yang buka 24 jam adalah incaran utama kami untuk beristirahat…

Akhirnya menjelang pukul 11 siang keesokan harinya kami tiba di wilayah kami tinggal.. sungguh indah membaca tulisan selamat datang ini… kami ternyata hampir 24 jam riding Jogjakarta – Tangerang tentu saja dengan beberapa kali break dan istirahat…

Tiba di rumah pukul setengah dua belas… capek emang berasa… tapi sangat-sangat menyenangkan… anak-anak menyambut.. peluk cium dengan anak-anak.. bilang terimakasih kedapa adik iparku yang sudah menemami dan diajak jalan-jalan oleh anak-anakku.. seru rupanya anak-anak sewaktu ditinggal bersama pamannya.. dari ceritanya sih nggak jelas siapa yang jaga siapa yang ngajak jalan-jalan.. yang jelas adik iparku diajak main kesana..main kesini oleh ponakannya… seru juga cerita anak-anak liburan kali ini.. sama serunya dengan perjalanaan kami ke Jogjakarta dan Gunung Kidul.. tapi nanti ah ceritanya .. sekarang ayah dan bunda pengin mandi.. masuk kamar.. kunci pintu.. geletak.. main timang-timangan.. terus koplak-koplakan.. terus.. ??


Aksi

Information

Satu tanggapan

14 09 2016
12 Desa yang Namanya Bikin Kamu Ketawa Ngakak Sekaligus Bertanya-tanya, Kok Bisa ya! - Tayangin

[…] Mungkin yang kasih nama mau bercanda aja via meandpython.wordpress.com […]

Tinggalkan komentar